Upaya-upaya manusia mengendalikan diri dan bertahan hidup di tengah beragam situasi kerap menjadi pengalaman yang paling tidak diinginkan untuk dibagikan.

Kiranya, kita berhutang mata kepada enam pencerita visual yang memilih bersuara atas hal-hal yang umumnya dianggap sebagai wilayah privat.

Sungguh bukan perkara mudah, membangun cerita pribadi dengan pendekatan fotografi. Irisan-irisan peristiwa sekilas tak bertautan dalam bangunan foto-foto yang disajikan.

Namun demikian, kesabaran atas mengendalikan persepsi dan membaca ulang gagasan visual membantu kami memahami dan menelusuri benang merah cerita utama.

Re-live, sebagaimana tema yang kami tawarkan, rupanya mengundang semangat para pencerita untuk menyampaikan gagasan yang selama ini bersemayam dalam lubuk hati terdalam.

Lalu, isi gagasan dan elemen-elemen visual bukan lagi satu-satunya hal yang membuat kami merasa bahagia. Namun juga semangat bercerita yang terus berdenyut di tengah keniscayaan hidup.

Selamat menikmati nyala hidup dalam pameran Re-live.

– Mamuk Ismuntoro