Udara sejuk pagi hari di Surabaya sempat menusuk kulit walau hanya sesaat. Waktu terus berjalan seiring dengan aktifitas sehari-hari Sugi Hermanto menjalani rutinitasnya sebagai Guru Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di UPT SDN 13 Gresik di hari kerja dan konten kreator dengan keterbatasannya untuk melihat dengan jelas di akhir pekan. Ya, keterbatasannya untuk melihat mas Sugi ini adalah Low Vision.
Saat itu di usia pertamanya terkena demam tinggi disertai kejang – kejang, penyakit itu merusak syaraf matanya. Tindakan operasi mata telah dilakukan sebanyak 3 kali, namun saat ketiga operasi itu dilakukan ia mengalami kecelakaan dan dokter menyataan syaraf mata sebelah kiri mas Sugi tidak bisa dipulihkan kembali. Menurut WHO, definisi Low Vision adalah kehilangan penglihatan bahkan setelah penanganan atau operasi terbaik dan / atau koreksi refraksi standar. Orang dengan Low Vision mempunyai kemampuan melihat yang terbatas untuk melakukan kegiatan sehari-hari, namun mereka tidak buta.
Low Vision membuatnya harus melihat dengan jarak yang sangat dekat, normalnya mata manusia memilikI nilai 6/6 yang merupakan tajam penglihatan (visus) optimal. Dimaksudkan sebagai objek dapat dilihat pada jarak 6 meter, namun mas Sugi baru bisa melihat dengan jelas dengan jarak ± 2 – 3 cm dari objek.
Dengan keterbatasannya, ia mencoba untuk menggunakan sosial media sebagai wadah untuk berkarya. Konten kreator YouTube @mlakumlaku4895 dengan 1.53K subscribers ini dibuat pada tahun 2014 mulai aktif dan dikembangkan dengan konten – konten menarik di tahun 2018 – aktif sampai saat ini. Alat perekam handycam merupakan alat pertamanya untuk membuat konten video namun karena Low Vision yang mas Sugi alami ia kesulitan untuk mengoperasikannya dan beralih menggunakan kamera handphone.
Ketertarikannya membuat konten terinspirasi karena mas Sugi tergabung dalam grup Disabilitas Jakarta dan Jawa Barat. Nama Mlaku – Mlaku chanel ini diambil dari Bahasa Jawa jalan–jalan, karena mas Sugi gemar sekali untuk berjalan–jalan dan mejelajahi keindahan Kota Pahlawan dengan banyaknya fasilitas umum, serta wisata dalam kota.
Manis pahit mengembangan kanal Youtube Mlaku – Mlaku yang konsisten dengan konten–konten fasilitas umum kota serta wisata ini menuah sebuah penghargaan dari AJI Surabaya sebagai Anugerah Jurnalis Warga di tahun 2019 silam. Judul konten pantai parang tritis, keindahan dalam kegelapan inilah yang menyabet penghargaan itu. Dalam video yang dipublikasikan dalam kanal Youtube miliknya, ia mengajak teman penyandang Tuna Netra totally blind dan Low Vision menikmat keindahan Pantai Parangtritis ala mereka.
Penghargaan itu ia dedikasikan kepada khalayak luas, sejawatnya memiliki keterbatasan bukanlah penghalang untuk berproses dan tetap berfikir positif, bila anda memiliki keluarga ataupun kerabat dengan disabilitas tolong ajak dan libatkan dalam hal–hal keseharian, siapkan mereka untuk menjadi mandiri, begitu pungkas Sugi Hermanto.
Sugi Hermanto, hendak menuju UPT SDN 13 Gresik sebagai guru siswa – siswi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), Surabaya (20/7/19).
Sugi Hermanto, memberi materi pelajaran di UPT SDN 13 Gresik sebagai guru siswa – siswi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), Gresik (20/7/19).
Sugi Hermanto, bersantai saat jam istirahat di UPT SDN 13 Gresik sebagai guru siswa – siswi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), Gresik (20/7/19).
Sugi Hermanto, Bermain dengan anak bungsunya, Surabaya (8/7/19).
Potrait Sugi Hermanto di rumahnya, Surabaya (8/7/19).
Sugi Hermanto, menggunakan laptop miliknya untuk menyunting video kemudian diunggah di kanal Youtube miliknya, Surabaya (8/7/19).
Sugi Hermanto, menggunakan kamera gawai miliknya untuk menyunting video kemudian diunggah di kanal Youtube, Surabaya (1/9/19).
Perspektif Sugi Hermanto saat merekam video di salah satu taman kota Surabaya, Surabaya (1/9/19).
Pandu Pratama Wijanarko, pria kelahiran Kota Pahlawan Surabaya, 30 Agustus 1995. Bapak dari Arjuna Malvyn Wiratama. Bekerja di Merlion School Surabaya. Menggeluti fotografi sejak mengenyam bangku kuliah 2014 silam hingga saat ini. Sempat diberi kesempatan sebagai salah satu peserta pameran “Aku dan Kota ku” Surabaya yang di selenggarakan oleh PannaFoto Institute dan “Sinau Foto” oleh Antarafoto Jatim.
"This website uses cookies to enhance user experience, analyze site traffic, and deliver personalized content. By continuing to browse this site, you acknowledge and accept our use of cookies as outlined in our Cookie Policy, which you can access for further information and details on how to manage your cookie preferences."